Rabu, 11 April 2012

Ketika cinta harus memilih...

Remember WhenRemember When 

Paperback, 260 pages
Published March 2011 by Gagas Media (first published 2008)
ISBN : 9789797804879

Resensi:

Apa pun yang kau katakan, bagaimanapun kau menolaknya, cinta akan tetap berada di sana, menunggumu mengakui keberadaannya.

Bagi kita, senja selalu sempurna; bukankah sia-sia jika menggenapkan warnanya? Seperti kisahmu, kau dan dia, juga kisahku, aku dan lelakiku. Tak ada bagian yang perlu kita ubah. Tak ada sela yang harus kita isi. Bukankah takdir kita sudah jelas?


Lalu, saat kau berkata, "Aku mencintaimu", aku merasa senja tak lagi membawa cerita bahagia. Mungkinkah kata-katamu itu ambigu? Atau, aku saja yang menganggapnya terlalu saru?


"Aku mencintaimu," katamu. Mengertikah kau apa artinya? Mengertikah kau kalau kita tak pernah bisa berada dalam cerita yang sama, dengan senja yang sewarna?


Takdir kita sudah jelas. Kau, aku, tahu itu.

cinta itu anugerah maka berbahagialah
sebab kita sengsara bila tak punya cinta

sebuah lagu jadul terngiang saat membaca buku ini...

benarkah cinta itu adalah anugerah?
anugerahkah itu saat kamu jatuh cinta pada sahabat pacar kamu sendiri? atau
anugerahkah itu saat kamu jatuh cinta pada pacar sahabat kamu sendiri? dan
anugerahkah itu saat kamu menyadari bukan dirimu yg ada didalam hati org yg kamu cintai?

atau benar kata patkaiy, Cinta.. deritanya tiada akhir ???

Adalah Freya, Gia, Adrian dan Moses, 4 orang yg menjadi sahabat karena cinta dan menjadi jauh karena cinta...
Freya tidak pernah memperhatikan penampilannya, introvert, nilai2 sekolahnya selalu tinggi.. sahabatnya adalah Gia, yang gemar melukis, supel, incaran cowok di sma mereka...
Moses teman sebangku freya, suka membaca, juara umum.. sahabatnya adalah Adrian yg jagoan basket di sekolah, banyak penggemarnya, sering mendapat surat cinta dan bingkisan di lockernya..

dan ketika freya mejadi pacar moses, gia berpacaran dengan adrian persahabatan mereka dimulai..
dan diantara mereka berempat ada seorang Erik...

Buku ini lebih bikin gw menangis daripada AI..
tapi seperti di AI, di sinipun gw ga suka sama kelakuan tokoh2nya..
dengan gampangnya gw menyalahkan Freya, menyalahkan Gia, menyalahkan Adrian dan Moses...
Apa ini cara pengarang menunjukkan tokoh2nya adalah manusia biasa, yg bisa berkhianat, bisa menyakiti org disekelilingnya? Yang bisa terperosok ke dalam lubang yang mereka gali sendiri?

tapi siapa yg berhak menilai cinta yang membuat adrian berpaling adalah bodoh?
siapa yg berhak bilang cinta gia untuk adrian menyedihkan?
siapa yg berhak menganggap friya bodoh karena jatuh cinta?

bisakah kita memilih untuk jatuh cinta pada seseorang, atau kita tidak bisa memilih untuk tidak jatuh cinta pada orang tidak kita inginkan?....

setiap orang punya kisahnya masing-masing...
kita yg menonton bisa bilang mereka bodoh karena cintanya, tp saat kita menjadi tokoh utama di sebuah kisah cinta, apakah yakin kita tidak akan berbuat seperti mereka yg kita anggap bodoh.. atau bahkan lebih bodoh? siapa yg tau coba :p

dan akhirnya Remember when membawa gw melintasi kenangan masa memakai seragam putih abu-abu.. sedikit kemiripan beberapa tokoh dengan teman-teman di sekeliling gw.. kenangan2 bodoh, konyol, sedih tapi indah untuk dikenang :)

Tadinya pengen ngasih lebih dr 3*
tapi sekali lagi pengen endingnya beda, jadi hehehe :D

makasih ya yudha udah ngasih buku ini ^^
*rapihin tissue bekas yang belarakan*

2 komentar:

  1. sekali lagi, cuman bisa komentar di review buku Winna yang satu ini, "penceritaan dari empat sudut pandang tokoh yang keren!"

    BalasHapus
  2. @sinta, iya mba, jadi penasaran ma refrain ma unforgettable.. aku baru pnah baca ai sama ini deh :)

    BalasHapus